Shalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, renungan kita hari ini adalah; Waktu Adalah Anugerah Dan Kesempatan Untuk Berubah. Saudaraku, ada sebuah ungkapan yang sering diucapkan oleh manusia pada umumnya yaitu; “waktu adalah uang.” Hal ini menunjukan bahwa setiap detik waktu yang ada begitu berharga, dan tidak boleh di sia-siakan. Artinya setiap detik waktu yang dimiliki, itu harus dimanfaatkan dengan baik supaya bisa menghasilkan uang. Tentu pandangan seperti ini lebih banyak dianut oleh orang-orang yang mengarahkan fokus hidup mereka untuk mengejar perkara-perkara dunia dengan segala kesenangannya. Sebagai orang percaya, kita harus memandang waktu hidup yang kita miliki saat ini dengan sudut pandang yang berbeda. Waktu hidup yang kita miliki saat ini harus dilihat sebagai sebuah anugerah dan kesempatan untuk berubah dari cara hidup yang lama, cara hidup yang sia-sia selama ini, dan kembali mengarahkan fokus hidup ini hanya untuk melakukan kehendak Allah Bapa di sorga. Memanfaatkan waktu hidup yang masih ada sebagai anugerah, untuk hidup melakukan kehendak Allah Bapa di sorga, adalah sebuah keputusan yang bernilai tinggi, sebab akan berdampak pada masa depan kehidupan kita di kekekalan nanti. Hal ini tentu harus menjadi sebuah target utama dalam hidup kita sebagai orang percaya, dan kita harus perkarakan akan hal ini dengan sungguh-sungguh melebihi segala persoalan hidup apapun yang sedang kita hadapi di dunia saat ini. Sebab berjuang untuk hidup melakukan kehendak Allah Bapa di sorga itu bukan persoalan yang mudah. Orang-orang yang tidak sungguh-sungguh memanfaatkan waktu hidup yang ada untuk berjuang melakukan kehendak Allah Bapa di sorga, maka pada akhirnya di kekekalan nanti, mereka akan terpisah dari Allah untuk selama-lamanya. Dan terpisah dari Allah untuk selama-lamanya, adalah hal yang sangat mengerikan. Sebab terpisah dari Allah itu artinya akan terbuang ke dalam api neraka. Matius 1341 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. 1342 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Kita harus sadar mulai saat ini, jika kita tidak hidup melakukan kehendak Allah Bapa di sorga selama kita masih ada di dunia ini, maka itu adalah sebuh kejahatan. Dan setiap perbuatan yang merupakan kejahatan dimata Allah tidak mendapat bagian di dalam Kerajaan sorga. Itulah kenapa kita harus menyadari akan hal ini dan mau melihat waktu yang kita miliki saat ini sebagai sebuah anugerah dimana kita berkesempatan untuk merubah diri selama kita masih hidup di dunia ini, dan hidup saat ini hanya untuk melakukan kehendak Allah Bapa di sorga. firman Tuhan katakan di dalam; Markus 947 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 948 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Kalau firman Tuhan katakan “karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka” hal itu telah menjadi satu peringatan bagi kita semua, bahwa penderitaan didalam neraka itu tak terkatakan, sebab sangat menderita, dan tidak ada lagi perjalanan waktu yang berjalan di neraka, sebab tidak ada lagi kesempatan untuk berubah. Kalau firman Tuhan katakan “di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi” itu artinya betapa menderitanya orang-orang yang terpisah dari hadirat Allah, karena harus terbuang ke dalam kengerian api kekal. Ratapan dan kertak gigi juga menunjuk kepada adanya tingkatan beratnya hukuman yang akan diterima oleh setiap orang itu berbeda-beda, namun tetap tidak ada kesenangan apapun walau hanya sedetik saja. Matius 2314 [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.] Oleh sebab itu saudaraku, kita tidak boleh menutup mata untuk hal yang satu ini, hanya karena masih ingin memuaskan hasrat hati kita dengan berbagai macam keinginan dan kesenangan dunia. Kita harus ingat bahwa di neraka itu sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat, sebab kesempatan untuk bertobat hanya ada pada saat kita masih hidup di dunia ini. Jadi kalau hari ini kita masih memiliki perjalanan waktu, itu artinya masih ada kesempatan untuk kita berubah dan bertobat dan kembali kepada Tuhan. Kenapa di neraka tidak ada lagi perjalanan waktu?. Sebab yang ada hanya penderitaan yang tak terkatakan, dan tidak ada lagi aktifitas yang lain selain meratap dalam kesengsaraan yang tak terkatakan dan begitu mengerikan. Perjalanan waktu hanya ada bagi orang-orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan, dan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebab di sorga nanti orang-orang yang hidupnya saat ini hanya untuk melakukan kehendak Allah Bapa, akan menikmati berkat-berkat sorgawi yang sudah disediakan bagi orang-orang yang hidup takut akan Allah dan mengasihi Allah sejak masih hidup di dunia ini. Sebaliknya bagi orang-orang yang mencintai dunia ini dengan segala kesenangannya sehingga tidak hidup melakukan kehendak Allah Bapa, maka mereka akan terbuang ke dalam api kekal. Wahyu 2012 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. 2013 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. 2014 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua lautan api. 2015 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. Oleh sebab itu, selagi ada kesempatan saat ini biarlah kita mau menyadari bahwa waktu yang masih ada saat ini adalah sebuah anugerah yang disediakan bagi setiap kita untuk merubah diri, kembali kepada Tuhan dan hidup melakukan kehendak-Nya. Tuhan saat ini masih membuka tangan-Nya, menunggu setiap orang yang mau berbalik kepada-Nya, bertobat, berubah, dan mau hidup melakukan kehendak-Nya. Jika kesempatan waktu yang masih ada ini tidak dimanfaatkan, maka kesempatan ini tidak akan pernah kembali lagi, sebab waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali. Saudaraku, jika hari ini renungan firman Tuhan yang engkau baca ini menegur engkau, maka bertobatlah, berbaliklah kepada Tuhan sebelum terlambat. Kehidupan di dunia ini hanya sementara, bahkan firman Tuhan katakan kemuliaannya seperti bunga rumput. I petrus 124 Sebab “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, 125 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. Oleh sebab itu pergunakanlah waktu hidup yang ada saat ini, hanya untuk merindukan Allah dan Kerajaan-Nya melebihi apapun yang ada di dunia ini. Kiranya kebenaran ini memberkati kita semua. Amin. SumberLukas13: 1-5. Yang pertama adalah pembantaian orang-orang Galilea oleh tentara Pilatus ketika mereka sedang mempersembahkan korban di Bait Suci, sehingga disebut darah mereka tertumpah - bercampur dengan darah dari binatang yang dikorbankan kepada Tuhan. Saat itu pembantaian dilakukan karena masyarakat Galilea memang kerap memberontak kepada Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan berikut adalah isi pesan yang saya sampaikan kepada anak-anak SMP Kristen Calvin ketika saya menjadi Pembina upacara. Silahkan yang membatasi manusia diciptakan oleh Tuhan dan Tuhan memberkati waktu itu dengan kesempatan-kesempatan. Waktu itu berharga, maka tak heran ada pepatah mengatakan “Time is money”. Ada dua istilah Yunani untuk cukup menggambarkan waktu dan kesempatan, yaitu kronos dan kairos. Kronos menggambarkan waktu yang berjalan dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari. Kita sering menggunakan istilah kronologis untuk menunjukkan rentetan peristiwa yang terjadi dari satu waktu ke waktu yang lain. Kairos sendiri berfokus pada momentum-momentum penting dalam kronologis waktu yang terus berjalan. Itulah kesempatan-kesempatan yang berbuah karena kita respon secara dalam waktu yang disediakan Tuhan tidak senantiasa berulang. Bahkan sebenarnya kesempatan yang persis sama tidak akan pernah terulang. Hari ini berbeda dari kemarin, jam sekarang ini ketika kita sedang upacara berbeda dari satu jam lalu, mungkin kita sedang dalam perjalanan ke sekolah. Menit ini berbeda dari beberapa menit yang lalu. Jika kita mengerti dan menghargai setiap waktu yang tersedia bagi kita, kita akan menjadi orang Kristen yang saya masih SD, saya melihat anak SMP lebih keren dari SD, maka ada perasaan ingin segera menjadi anak SMP. Ketika saya SMP, kembali saya melihat SMA lebih menarik. Tak selesai, ketika saya SMA, saya berpikir orang-orang kuliah itu enak sekali. Jadwal kuliahnya tidak sepadat SMA, pikir saya pasti saya tidak stres dengan beban kuliah yang ada. Ternyata saya salah, jadwal kuliah memang tidak sepadat jam belajar di SMA, tetapi beban tugas kuliah jauh lebih berat dibandingkan SMA. Tingkatan tugas yang dituntut dosen kepada mahasiswa jauh lebih berat daripada yang dituntut guru SMA saya dulu. Lalu dalam beban kuliah yang berat itu, sekali lagi saya berpikir, nanti begitu saya selesai kuliah, dan sudah bekerja, pasti hidup saya akan lebih tenang, bebas dari tugas-tugas yang harus dikumpulkan kepada dosen. Tapi itu hanya pikiran saya, beban tanggung jawab bekerja ternyata jauh lebih besar daripada beban tanggung jawab mengerjakan tugas kuliah. Tapi kali ini saya mau berpikir apa lagi? Tidak, mau berpikir pun, tidak banyak pilihan yang tersedia. Satu pikiran yang agak nakal yang terlintas adalah ternyata masa paling menyenangkan di antara beberapa jenjang kehidupan saya adalah masa SD. Saya tidak boleh berpikir untuk cari pekerjaan yang lebih ringan beban tanggung jawabnya. Di dalam Alkitab dituliskan kepada yang setia dalam perkara kecil akan dipercayakan perkara yang besar, bukan kebalikannya. Saya tidak boleh berpikir untuk berhenti bekerja dan misalnya hidup dengan uang dari orang tua. Alkitab berkata jikalau engkau tidak bekerja, janganlah engkau makan. Jelas sekali saya harus bagaimana seharusnya kita bersikap dalam setiap tahap kehidupan kita? Alkitab mengatakan untuk segala sesuatu ada waktunya. Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara. Ada waktu untuk SD, ada waktu untuk SMP, ada waktu untuk SMA, ada waktu untuk kuliah, dan seterusnya. Itu adalah waktu kronologis yang bisa berisi kairos yang berbeda sekali antara satu orang dengan orang yang lain tergantung bagaimana dia mengisi setiap waktu yang tersedia dan mengambil setiap kesempatan yang ada. Tentunya kita harus membedakan antara menghargai kesempatan dengan menjadi opurtunis. Orang yang menghargai waktu merupakan salah salah ciri orang yang menghormati Sang Pemberi Waktu, yaitu Tuhan. Opurtunis bukannya menghargai waktu yang diberikan Tuhan, tetapi mencuri setiap kesempatan untuk mengambil keuntungan dan biasanya dengan merugikan orang lebih spesifik kita lihat. Ada waktu untuk SMP. Apa yang kalian isi ke dalam masa SMP kalian? Zaman ini menyediakan banyak sekali pilihan kepada kalian, sebagian besar menjerumuskan kalian. Banyak game yang tersedia untuk dimainkan. Kalian bisa mainkan satu jam, tetapi tidak sedikit yang sampai tidak tahu waktu. Saya tidak bermaksud mengatakan sama sekali tidak boleh bermain game, tetapi harus ingat waktu jangan dihambur-hamburkan untuk game. Begitu banyak film yang bisa kalian tonton. Namun, apakah zaman ini hanya berisi godaan yang lebih besar, tidak ada kesempatan yang lebih besar? Tidak. Saya harus mengatakan saya “iri” dengan kalian. Dulu sewaktu saya sekolah, bahkan dari SD sampai SMA, saya hanya tahu tentang gambar pemandangan, dan herannya gambar saya mungkin mirip dengan gambar pemandangan yang dilukis oleh anak yang di Aceh, Medan, Palembang, Pontianak, Makassar, Manado, Sumba, Papua, dan bahkan dengan sebagian orang-orang Jakarta. Saya tidak mengenal gambar perspektif, apalagi gambar abstrak. Bagi saya gambar abstrak, ya benar-benar abstrak. Guru Bahasa Inggris SMP saya mengajarkan this singular dengan these plural dengan sangat salah sekali. Guru Bahasa Inggris SMA saya berkata di kelas, jika kalian ingin bertanya kepada Bapak, jangan dengan niat ingin menjebak Bapak. Dia sangat tidak berkompetensi mengajar Bahasa Inggris karena sebenarnya dia sendiri tidak bisa berbicara Bahasa Inggris. Perpuskakaan seperti di Sekolah Kristen Calvin yang terus menerus menambah koleksi buku mungkin hampir tidak ditemukan ditempat lain. Kesempatan yang kalian dapatkan begitu besar. Apakah akan kalian hargai atau kalian buang? Hargailah waktu tiga tahun di SMP Kristen Calvin dengan belajar sebaik-baiknya. Jangan sampai kita termasuk ke dalam suatu kelompok yang dituliskan oleh Alkitab sebagai “babi”. Dalam Alkitab tertulis, jangan lemparkan mutiara kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu iya berbalik mengoyak kamu. Mutiara adalah metafor untuk sesuatu yang sangat berharga. Dan babi sama sekali tidak menghargainya. Perhatikanlah peringatan Alkitab dan janganlah kita menjadi musuh Tuhan karena Dia berkuasa untuk mengikatkan batu kilangan ke leher kita dan menggelamkannya ke dasar lautan. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Inimenegaskan bahwa ada proses yang harus kita ikuti. Dalam frame itu, kita harus sabar menunggu waktu yang indah itu. Artinya waktu dimana Allah akan mengakhiri wabah Covid 19 ini pada waktu-Nya. Oleh karena itu, dalam menanti akan waktu yang indah itu, kita harus mengisi waktu-waktu penantian kita dengan hal-hal rohani dan juga kemanusiaan.
- Khutbah Jumat singkat bulan Dzulqa'dah akan membahas tentang peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Islam dapat menunaikan berbagai amalan sunnah di bulan Zulkaidah. Periode waktu sebelum Zulhijah dalam Kalender Kamariah tersebut memiliki banyak keutamaan. Sejumlah peristiwa penting masa lalu yang terjadi pada bulan ini juga bisa dijadikan sebagai pembelajaran satu peristiwa di bulan Zulkaidah adalah ketika Nabi Muhammad saw. melakukan haji wada’. Haji wada' merupakan peristiwa haji yang dekat dengan selesainya perjuangan Rasulullah saw. dalam menyebarkan Islam. Sebab tidak lama pasca terjadinya haji wada’, Nabi Muhammad saw. juga Contoh Teks Khutbah Jumat Bahasa Jawa Cara Menyambut Idul Adha Naskah Khutbah Jumat Singkat Cara Mendidik Anak menurut Hadits Khutbah Jumat Singkat Bulan Dzulqa'dah Peristiwa di Zulkaidah Bismillaahirrahmaanirrahiim..Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُأَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ، وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ سورة التوبة ٣٦Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah Swt. Berkat limpahan rahmat, taufik, serta inayah-Nya, kita hari ini, Jumat, [tanggal, bulan, tahun] dapat mengikuti majelis salat dan khotbah Jumat yang insyaallah diridai Allah dan salam Allah semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad saw., sosok uswatun-hasanah yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan menuju masa yang kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,Khatib memulai khotbah memulai dengan berwasiat kepada diri sendiri maupun jemaah sekali untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. Sebab sebaik-baiknya orang beriman adalah mereka yang senantiasa bertakwa kepada Allah, menjalankan perintah dan menjauhi segala kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah seputar peristiwa di kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,Umat Islam beberapa waktu mendatang akan memasuki 10 hari terakhir bulan Zulkaidah 2023. Berkenaan hal tersebut, kaum muslim sebaiknya memanfaatkan waktu-waktu terakhir bulan Zulkaidah 1444 H dengan memperbanyak amal merupakan salah satu asyharul hurum bulan haram, bulan yang dimuliakan Allah Swt., selain Muharram, Rajab, Zulhijah. Barangsiapa memperbanyak amal saleh di bulan Zulkaidah, pahala perbuatannya dilipatgandakan. Abdullah bin Abbas ra. pernah berkomentar mengenai pahala berlipat ganda bagi amal saleh di bulan Zulkaidah ketika membahas Surah At-Taubah ayat 36 sebagai berikut“Beribadah dan beramal saleh di bulan-bulan haram dilipatkan gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Demikian sebaliknya, bermaksiat dan berbuat dosa di bulan-bulan tersebut digandakan hukumannya”.Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,Selain mengandung keutamaan serta berbagai amal saleh yang dianjurkan, bulan Zulkaidah menyimpan beberapa peristiwa penting dalam Islam. Peristiwa pertama yang terjadi di bulan Zulkaidah adalah Perang Bani Quraizhah pada Zulkaidah 5 ketika selepas sampai di Madinah, Rasulullah saw. ditemui Malaikat Jibril. Dalam pertemuan tersebut, Jibril memerintahkan kaum muslim agar menuju perkampungan Bani Quraizhah untuk mengepung kaum mengepung sekitar 25 malam, Bani Quraizhah menyerah dan tunduk kepada keputusan Rasulullah Saw. Perang Bani Quraizhah salah satunya disebutkan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri dalam kitab ar-Rahiqul Makhtum sebagai berikutوَقَعَتْ هَذِهِ الْغَزْوَةُ فِيْ ذِيْ الْقَعْدَةِ سَنَةَ الخَامِسَةَArtinya"Peperangan ini [Bani Quraizhah] terjadi pada bulan Dzulqa’dah tahun kelima [hijriah]".Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,Peristiwa kedua yang terjadi di bulan Zulkaidah adalah pembicaraan Nabi Musa as. dengan Allah Swt. sewaktu menerima wahyu berupa Kitab Taurat. Peristiwa pembicaraan Nabi Musa dengan Allah Swt. termuat dalam Surah Al-A’raf ayat 143 sebagai berikutوَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَArab LatinnyaWa lammā jā'a mūsā limīqātinā wa kallamahū rabbuhū, qāla rabbi arinī anẓur ilaika, qāla lan tarānī wa lākininẓur ilal-jabali fa inistaqarra makānahū fa saufa tarānī, falammā tajallā rabbuhū lil-jabali jaalahū dakkaw wa kharra mūsā ṣaiqān, falammā afāqa qāla subḥānaka tubtu ilaika wa ana awwalul-mu'minīna.Artinya“Ketika Musa datang untuk [bermunajat] pada waktu yang telah Kami tentukan [selama empat puluh hari] dan Tuhan telah berfirman [langsung] kepadanya, dia berkata, 'Ya Tuhanku, tampakkanlah [diri-Mu] kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.' Dia berfirman, 'Engkau tidak akan [sanggup] melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung ia tetap di tempatnya [seperti sediakala], niscaya engkau dapat melihat-Ku.' Maka, ketika Tuhannya menampakkan [keagungan-Nya] pada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Maha Suci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman,” QS. Al-A'raf [7] 143.Selain 2 kejadian di atas, masih banyak peristiwa penting dalam Islam yang terjadi di bulan Zulkaidah sebagai berikut Paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib meninggal pada Zulkaidah. Pada Kamis, 6 Zulkaidah tahun ke-10 hijriah, Rasulullah berangkat dari Madinah menuju Mekah untuk melaksanakan Haji Wada’. Pada Zulkaidah, Nabi Muhammad SAW menikahi Ummu Habibah, Ramlah binti Abu Sufyan ketika ia berada di negeri Habasyah atau Ethiopia. Pada Zulkaidah 41 H, Muawiyah bin Abu Sufyan menjadi khalifah pertama Dinasti Umayyah. Pada Sabtu, 7 Zulkaidah 403 H, ulama ahli ilmu kalam Imam Abu Bakr Al-Baqillani meninggal dunia. Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,Demikianlah khotbah seputar peristiwa di bulan Zulkaidah. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan baik dalam bentuk pengetahuan maupun hikmah bagi khatib maupun jemaah sekalian. Aamiin allahumma اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُKhutbah IIاَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌعِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. - Sosial Budaya Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Fadli Nasrudin