ModelBaju Kain Batik Papua : Batik Papua Alam Dan Budaya Adalah Inspirasinya Berikut ini gambar serta perlengkapan busana adat sumatera barat. Batik is made either by drawing dots and lines of the resist with a spouted tool called a canting, or by printing the resist with a copper stamp called a cap. Celana pendek sebatas lutut lengkap
Kebudayaanadalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang untuk memahami dan menginterpretasi segala tingkah laku manusia. Kebudayaan tidak bisa lepas dari manusia, karena segala tingkah laku manusia merupakan kebudayaan kali ini kita akan mengenal Kebudayaan Papua . 1. Letak geografis. 2. Mengenal Sistem upacara keagamaan. 3.
Provinsi papua merupakan provinsi yang paling luas di Indonesia, pada mula nya provinsi ini bernama Irian jaya namun sekarang terbagi dua, bagian timur tetap bernama papua tetapi bagian barat menambahkan kata barat jadi Papua Barat. Nah dalam artikel ini kita akan membahas kebudayaan yang terdapat di Papua Barat ini. Bagaimana kebudayaannya? Mari kita bahas di bawah Kebudayaan Papua Suku Bangsa Papua Bahasa Daerah Papua Agama Papua Barat2 Rumah Adat – Kebudayaan Papua Rumah Adat Rumah Adat Rumah Adat Rumah Adat Rumah adat Rumsram3 Pakaian Adat – Kebudayaan Papua Koteka, Pakaian Adat Rok Rumbai, Pakaian Adat Sali, Pakaian Adat Perempuan Yokai, Pakaian Adat Pedalaman4 Senjata Tradisional – Kebudayaan Papua Busur dan Anak Pisau Badik Kompilasi Papua5 Kesenian Daerah – Kebudayaan Papua Tarian Adat Alat Musik Papua Barat6 TerkaitSeperti yang kita ketahui di atas papua merupakan provinsi yang cukup luas yakni sekitar km². Dengan luas yang cukup besar itu tentu banyak sekali suku bangsa, bahasa, dan agama yang terdapat di Papua ini, berikut Bangsa Papua 76,30%Pendatang 23,70%Jawa 8,38%Asal Sulawesi 3,67%Bugis 3,19%Asal Maluku 2,97%Melayu 2,88%Makassar 1,48%Minahasa 0,77%Batak 0,58%Suku Lainnya 2,18%Papua 76,30% teriri dari Suku Huli, Suku Bauzi, Suku Muyu, Suku Korowai, Suku Dani, Suku Amungme, Suku Asmat, Arfak, Damal, Yali, Daerah Papua BaratBerikut ini beberapa bahasa daerah yang pada umumnya masyarakat Papua Barat GunakanBahasa Biak digunakan di Kepulauan Raja Ambel, bahasa ini digunakan di daerah Teluk Batanta digunakan di daerah Kampung Wailebet dan Kampung YenanasBahasa Moi digunakan di daerah Kampung Kalobo, Sakabu, dan sebagian Kampung Samate. Bahasa Moi berasal dari daratan besar sebelah barat wilayah Kepala Indonesia dan Bahasa Inggris menjadi Pilihan bahasa Resmi masyarakat PapuaAgama Papua BaratKristen Protestan 60,05%Islam 31,21%Katolik 8,36%Buddha 0,09%Hindu 0,08%Lainnya 0,01%Kristen Protestan adalah agama mayoritas masyarakat Papua BaratDalam artikel sebelumnya saya sudah membahas Kebudayaan Jawa Timur yang menarik untuk kalian ketahui. Nah langsung saja mari kita bahas kebudayaan apa saja yang terdapat di Papua Barat iniRumah Adat – Kebudayaan Papua BaratRumah adat yang terdapat di papua memiliki filosofis yang berbeda-beda, bahan dasar untuk membuatnya pun tidak sama dan hal itu lah yang membuat papua menjadi eksotis. Berikut ini beberapa daftar rumah adat papua dan Adat adat Honai adalah rumah Papua yang menjadi tempat tinggal suku Dani. Pada umumnya Honai dihuni oleh laki-laki dewasa. Nama rumah adat ini berasal dari kata “hun” yang berarti laki-laki dan “ai” berarti rumah. Honai ini bisanya ada di sekitar lembah dan pegunungan. Dinding nya terbuat dari kayu, atapnya dari jerami yang berbentuk kerucut, sekilas seperti ada jendela di rumah Honai ini hanya memiliki satu pintu dan tinggi rumah ini mencapai meter dengan ruangan sempit sekitar 5 meter karena untuk menahan suhu yang dingin di pegunungan, pada bagian tengah ada semacam lingkaran yang digunakan untuk membuat api untuk menghangatkan tubuh sekaligus Adat adat Ebai diambil dari kata “ebe” yang berarti perempuan dan “ai” artinya rumah. Hal ini karena perempuan adalah tempat tinggal bagi kehidupan. Ebai biasa dipakai untuk melakukan proses pendidikan untuk anak perempuan, para ibu akan mengajarkan hal-hal yang akan dilakukan saat menjelang pernikahan ini juga menjadi tempat tinggal untuk ibu-ibu, anak perempuan serta anak laki-laki. Tetapi anak laki-laki yang sudah dewasa akan dipindahkan ke Ebai hampir sama dengan honai, tetapi ebay mempunyai ukuran yang lebih pendek dan kecil. Rumah ini berada di samping kanan atau kiri honai dan pintunya tidak sejajar dengan pintu Adat adalah sebuah tempat yang dijadikan sebagai kandang ternak peliharaan. Hewan yang biasa dijadikan ternak oleh suku wilayah papua seperti ayam, babi, anjing dan dari wamai ini pada umumnya persegi tapi ada pula bentuk lain, sangat fleksibel tergantung dari besar dan banyaknya jenis hewan yang mereka Adat adalah rumah adat ini dihuni oleh suku Tobati-Enggros yang tinggal di tepi Danau Sentani, Jayapura. Rumah ini khusus bagi laki-laki yang telah berusia sekitar 12 ini dijadikan tempat untuk mendidik anak-anak tersebut, mereka dia ajarkan tentang pengalaman hidup dan bagaimana mencari nafkah, menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, berani dan yang didapatkan lainnya bersifat umum seperti membuat perahu, cara berperang, membuat senjata, dan adat adalah rumah adat Papua yang berasal dari suku Biak Numfor yang berada di pulau-pulau. Rumah ini dibuat untuk laki-laki. Seperti kariwari, rumah ini dijadikan tempat untuk mendidik anak remaja laki-laki dalam pencarian pengalaman hidup, serta cara untuk menjadi laki-laki yang kuat dan bertanggung jawab sebagai kepala keluarga Adat – Kebudayaan Papua BaratPakaian adat Papua mempunyai aksesoris disetiap pakaian yang dikenakannya, baik laki-laki maupun perempuan. Ada beberapa jenis Pakaian adat Papua sesuai dengan pemakainya. Untuk lebih lengkapnya simak ulasannya dibawah iniKoteka, Pakaian Adat Laki-LakiPakaian Kebudayaan Papua Barat via romadecadeDi suku pedalaman asli Papua, kita akan disuguhkan dengan pakaian yang mereka kenakan sehari-hari yang sangat kebanyakan laki-laki mengenakan baju dan celana yang rapi dan tertutup, berbeda dengan dengan laki-laki di Papua. Mereka tidak menggunakan baju sama sekali sehingga sekilas seperti telanjang. Namun ternyata mereka mengenakan pakaian adat Papua yang dikenal dengan Rumbai, Pakaian Adat PerempuanPerempuan Papua menggunakan rok rumbai sebagai pakaiannya. Rok rumbai ini adalah sejenis pakaian adat Papua perempuan yang bentuknya rok dan terbuat dari susunan daun sagu kering dan dipakai untuk menutupi sebagian tubuh pada kenyataannya, rok rumbai ini juga dikenakan tidak hanya oleh perempuan saja, melainkan laki-laki juga menggunakan pakaian ini pada acara-acara Pakaian Adat Perempuan LajangPapua memiliki pakaian adat yang berbeda antara perempuan yang sudah menikah dengan yang masih lajang. Perempuan lajang Papua menggunakan pakaian khusus yang menarik. Pakaian adat ini dikenal dengan sebutan Sali. Pakaian ini dibuat dari kulit warna dari kulit pohon ini harus berwarna coklat. Karena Sali hanya untuk perempuan yang masih lajang maka mereka yang sudah menikah dianggap tidak pantas menggunakan pakaian Pakaian Adat PedalamanYokai adalah pakaian adat yang hanya ada di daerah Papua Barat dan sekitarnya dan hanya bisa kita lihat di daerah pedalaman Papua ini hanya untuk perempuan yang sudah memiliki keluarga. Yokai berwarna coklat sedikit kemerahan. Bahkan baju ini adalah simbol masyarakat Papua yang dekat dengan alam, sehingga baju ini tidak boleh Tradisional – Kebudayaan Papua BaratMasyarakat Papua juga mempunyai beberapa senjata yang dipakai dalam kehidupan sehari-harinya. Terkadang senjata tersebut juga dipakai untuk pelengkap dalam pakaian adat mereka. Berikut beberapa senjata yang terdapat di PapuaBusur dan Anak utama masyarakat Papua yaitu busur dan anak panah. Senjata ini membantu masyarakat untuk menangkap hewan buruan dan untuk berperang melawan musuh. Seperti halnya tombak, ujung mata pada panah ini diberi ini terbuat dari 3 macam bahan yakni kayu, bambu dan tulang yang ini biasa masyarakat papua gunakan untuk berburu hewan dari jarak jauh. Senjata ini terbuat dari bahan kayu dan batu yang ujungnya runcing, bahkan ada pula yang memakai tulang sebagai mata tombak. Tapi seiring dengan perkembangan jaman, mata tombak kini dibuat dari mata tombak ini diberi bisa racun yang sangat mematikan untuk melumpuhkan korban atau belati ini hanya ada di daerah Papua saja. Bahan dasar untuk membuat pisau ini yaitu tulang burung kasuari, sehingga senjata ini sangat berbahaya. Cara menggunakannya pun berbeda, pisau ini dioleskan racun terlebih dahulu sebelum dipakai untuk berburu. Belati ini terlihat cantik dengan adanya bulu burung kasuari yang ada pada pegangan adalah senjata masyarakat Papua yang dipakai untuk bertani dan membuka jalan menuju hutan. Kapak ini berbeda dengan kapak kebanyakan, kapak ini dibuat dari bahan dasar rotan dan mata kapaknya dari batu yang sangat Kompilasi merupakan senjata tradisional orang Bugis di Makassar, yang menjadi senjata tradisional Papua setelah orang Papua mulai mengenal dunia luar. Badik ini berbentuk pendek seperti pisau, namun masih mempunyai keunikan tersendiri. Senjata ini sudah ada sejak Kerajaan Daerah – Kebudayaan Papua yang ada di Papua Barat ini termasuk tarian dan alat musik daerah yang berasal dari Papua. Berikut ini daftar dari beberapa kesenian daerah papuaTarian Adat PapuaNoNamaAsalKeterangan1Tari MusyohBerasal dari PapuaTarian sakral di pulau Papua yang digunakan untuk mengusir arwah yang tidak SajojoDari pulau PapuaTarian ini merupakan sebuah budaya hiburan yang bisa dimainkan oleh para penari pria dan YospanDari PapuaBiasanya difungsikan untuk hiburan dalam sebuah acara4Tari Selamat DatangPapuaTarian sambutan dalam mengawali sebuah acara di daerah Papua5Tari PerangPapua BaratMenggambarkan tentang kepahlawanan dan kegagahan masyarakat SuanggiPapuaMerupakan tarian yang mengisahkan seorang suami yang ditinggal mati oleh istrinya yang menjadi korban jejadian7Tari Fela ManduSentani Tengah PapuaSaat ini tari Fela Mandu menjadi tari pergaulan yang bersifat EntolPesisir pantai MeraukeMenggambarkan kemenangan setelah melakukan perang antar Fayaryar Kar BaryanPapuaMenceritakan tentang seseorang yang sedang menebang sagu10Tari Dow MamunBiak, kabupaten Teluk Cenderawasih, provinsi PapuaMenggambarkan tentang peperangan dan kemenangan11Tari Awaijale RilejaleSuku SentaniMengambarkan keindahan alam danau sentani pada waktu senja12Tari Bet Pok MbuiMeraukeTarian ini dimainkan oleh sekelompok pria dan wanita pada siang atau sore hari, setelah panen mencari sagu, lama pertunjukan 2-3 FalabeaSuku SentaniPertunjukan tari ini dilakukan di tanah lapang pada petang atau malam Musik Papua ini daftar alat musik tradisional yang terdapat di Papua BaratTifaTifa adalah salah satu alat musik asal Papua yang memiliki bentuk sama dengan gendang. Bahkan, teknik untuk memainkan alat musik yang satu ini pun mirip. Tifa ini dibuat dari sebongkah kayu, kemudian, pada sisi Tifa ditutup dengan kulit rusa yang sudah dikeringkan. Hal itulah yang menghasilkan suara yang musik ini di beberapa daerah dikenal dengan suling. Tetapi bentuk suling tersebut berbeda dengan bentuk suling dari daerah lain. Alat musik ini dipakai oleh masyarakat Papua sebagai pengiring berbagai macam tari-tarian daerah. Selain itu, Yi juga sering digunakan untuk mengumpulkan merupakan alat musik yang bahan nya terbuat dari cangkang kerang. Nama dari alat musik ini berasal dari nama sebuah pulau yang mempunyai keindahan alam yang jauh lebih indah daripada Raja musik ini termasuk alat musik tiupPikon/Pikonane/Harpa YahudiSaat ini, Pikon lebih sering dimainkan oleh suku dani yang tinggal di pedalaman. Dalam keseharian Pikon ini dimainkan oleh dan KeePaar dan Kee ini seperti sepasang surat dan perangko yang tidak dapat dipisahkan. Paar terbuat dari labu dan Kee terbuat dari tulang burung adlah alat musik Papua yang berasal dari Suku Tehit, Papua. Alat musik ini terbuat dari bambu dan biasa digunakan untuk tarian pada upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat dimainkan dengan cara adalah alat musik Papua yang terbuat dari kayu dan bambu. Alat musik ini berguna untuk mengiringi suatu tarian tertentu. Selain itu, alat musik ini juga digunakan untuk mengumpulkan penduduk dari suku teman teman itulah beberapa kebudayaan yang terdapat di Papua Barat telah saya jelaskan secara singkat dan jelas. Semoga bermanfaat.Rumah adat Papua memiliki desain arsitek yang unik dan indah serta dipadukan dengan lingkungan yang masih asri sehingga menyajikan daya tarik tersendiri. Papua memiliki luas wilayah yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Dengan wilayahnya yang luas memunculkan keberagaman suku dengan berbagai adat istiadat yang berbeda yang masih dijunjung tinggi hingga saat ini. selain adat istiadat yang masih kental, hingga saat ini masyarakat Papua masih melestarikan berbagai kebudayaan yang ada, seperti rumah adat. Di Papua, terdapat setidaknya lima jenis rumah adat yang memiliki filosofi dan bentuk yang berbeda-beda. Untuk melihat perbedaan tersebut, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang rumah adat di Papua. Rumah Adat Papua 1. Rumah Rumah Honai2. Rumah Rumah Rumah adat Rumah adat Rumah Rumsram Rumah Adat Papua Tanah Papua merupakan daerah dengan keaneraganaman budaya, salah satu yang menarik adalah rumah tradisional Papua. Berikut ini ringkasan 5 Rumah adat yang 1. Rumah Honai. Rumah adat Honai merupakan rumah adat yang dimiliki oleh masyarakat suku Dani yang letaknya terletak di Lembah pegunungan provinsi Papua. Nama Honai berasal dari kata Husn yang berarti laki-laki dan ai yang berarti rumah. sesuai dengan arti tersebut honai berarti rumah adat yang banyak dihuni oleh laki-laki. Bangunan rumah ini didominasi oleh bahan-bahan dari kayu sedangkan untuk bagian atap terbuat dari jemari yang dibentuk kerucut. Rumah adat ini tergolong sempit dan tidak dilengkapi dengan jendela guna menahan suhu dingin di pegunungan. Selain itu, pada bagian tengah ruangan ini dilengkapi dengan ruangan berbentuk lingkaran sebagai tempat menghangatkan badan. Jika ingin menghangatkan badan, maka lingkaran api tersebut dinyalakan dengan menggunakan sedikit kayu bakar. Bangunan rumah adat ini memiliki ukuran tinggi sekitar 2,5 meter dan lebar 2,5 meter pula. Dengan ketinggian tersebut maka bangunan rumah ini tergolong cukup rendah. Adapun filosofi dari rendahnya bangunan tersebut adalah untuk menahan udara dingin dari luar agar tidak sepenuhnya masuk ke dalam rumah. Apalagi dengan bangunan rumah yang berada di sekeliling lembah dan pegunungan sehingga memiliki suhu yang sangat dingin di sekitar Puncak Jayawijaya. Ketinggian gunung tersebut bahkan mencapai meter di atas permukaan laut. Filosofi Rumah Honai Adapun filosofi dari dibuatnya bangunan dengan satu pintu tanpa jendela adalah untuk melindungi diri dari binatang buas. Sedangkan untuk bagian atap yang dibuat kerucut adalah untuk melindungi permukaan dinding dari air hujan. Selain itu hal itu juga bertujuan untuk mengurangi udara dingin yang masuk ke dalam rumah. Ruangan rumah Honai termasuk bangunan yang sederhana yang terdiri dari 2 lantai. Untuk lantai pertama digunakan sebagai tempat tidur, sedangkan lantai kedua digunakan sebagai ruang istirahat, ruang makan serta ruang berkumpul bersama keluarga. Seperti pada umumnya, rumah adat honai berfungsi sebagai tempat tinggal, namun pada zaman dahulu rumah ini banyak digunakan sebagai tempat mengatur strategi atau menyimpan alat perang. Selain itu, keunikan dari rumah honai ini hanya dikhususkan sebagai tempat tinggal laki-laki. 2. Rumah Ebai. Jika rumah honai dikhususkan untuk kaum laki-laki, maka rumah adat ebai dikhususkan bagi ibu-ibu dan anak-anak gadisnya. Anak laki-laki yang diperbolehkan tinggal di rumah ebai hanya mereka yang belum beranjak dewasa. Istilah ebai berasal dari kata yang bermakna tubuh, dan kata ai yang bermakna rumah. dengan kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa rumah ebai berarti rumah bagi kehidupan. Di Rumah tersebut anak-anak perempuan akan diajarkan tentang berbagai ilmu kehidupan terlebih kehidupan setelah pernikahan. Beberapa ilmu yang akan diajarkan dalam rumah tersebut diantaranya adalah merawat anak, memasak, melayani suami dan lain sebagainya. Berbeda dengan bangunan-bangunan rumah adat di Jawa atau Sumatra, rumah adat ebai memiliki bentuk yang sangat unik. Rumah adat ini memiliki bentuk dan atap setengah lingkaran. Dilihat dari bangunannya, rumah ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan rumah honai. Dapat dikatakan bangunan ini berada di samping kanan atau kiri dari bangunan honai. Selain itu pintu rumah ebai berada tidak sejajar dengan pintu utama rumah honai. 3. Rumah Wamai. Rumah wamai juga tergolong dalam rumah adat Papua. Rumah adat ini difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan hewan peliharaan seperti anjing, babi, ayam, kambing dan lain sebagainya. berbeda dengan ukuran rumah adat honai dan ebai yang tergolong kecil, ukuran rumah wamai sangat fleksibel sesuai dengan jumlah peliharaan yang dimiliki. Selain itu ukuran ini juga disesuaikan dengan ukuran hewan peliharaan. Untuk bentuk bangunannya, rumah ini dibangun dengan bentuk atap kerucut yang terbuat dari bahan jerami. Jika dilihat dari luar, rumah ini hampir sama dengan bentuk bangunan rumah honai dan ebai. Hanya saja, rumah ini difungsikan sebagai tempat tinggal hewan peliharaan. Adapun bentuk rumah ini dibangun dengan bentuk kerucut untuk mengurangi angin dan suhu dingin yang khas di pegunungan. Hal itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi masing-masing hewan peliharaan agar terhindar dari berbagai penyakit. 4. Rumah adat Kariwari. Rumah adat kariwari adalah rumah adat yang dihuni dan dilestarikan oleh suku Tobati-enggros yang terletak di sekitar tepi Danau Sentani di Kabupaten Jayapura Papua. Seperti bangunan rumah adat sebelumnya yang dikhususkan bagi golongan tertentu, rumah ini juga dikhususkan bagi anak laki-laki yang berumur 12 tahun. Pengkhususan golongan laki-laki ini adalah untuk mendidik laki-laki agar mengenal kehidupan untuk mencapai penghidupan. Dengan begitu diharapkan saat beranjak dewasa, laki-laki dapat menjadi pribadi yang kuat, pintar dan terampil. Berbagai pembelajaran yang diterapkan di rumah tersebut diantaranya adalah cara belajar memahat, membuat perahu dan lain sebagainya. Adapun bentuk bangunan rumah kariwari menyerupai limas segi delapan dengan atap yang berbentuk kerucut. Pada umumnya bangunan ini memiliki tinggi sekitar 20 meter hingga 30 meter. Sedangkan pada bagian diameter lingkaran bangunan dapat mencapai 8 hingga 12 meter. Dengan ukuran tersebut, bangunan ini sangat kokoh dan kuat untuk menahan angin yang cukup kencang dari berbagai arah. Filosofi Rumah adat Kariwari Bentuk bangunan tersebut memiliki filosofi yang sangat berkaitan dengan kepercayaan masyarakat sebagai media mendekatkan diri kepada roh leluhur. Adapun bangunan yang digunakan untuk mendirikan bangunan tersebut adalah bambu yang dibelah menjadi dua. Sedangkan pada bagian lantai menggunakan kulit kayu yang tersusun rapi pada bagian lantai dan daun sagu untuk membuat bagian atap. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu besi, sedangkan pada bagian kayu yang masih utuh berfungsi untuk menjaga keseimbangan bangunan serta menahan bangunan agar tidak terlepas. Selain itu, rumah ini juga memiliki ruangan di bawah batang kayu yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil kerajinan dan alat perang. Rumah kariwari memiliki 3 bagian ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Pada bagian ruangan bawah digunakan sebagai media pembelajaran, ruang tengah sebagai tempat tidur atau pertemuan dengan ketua suku. Sedangkan untuk ruang yang paling atas berfungsi sebagai tempat mediasi dan beribadah untuk berdoa, menambah daya juang dan lain sebagainya. Lihat juga Pakaian Adat Papua dan Keunikannya 5. Rumah adat Rumsram. Rumah adat Papua yang terakhir adalah rumsram yang dijunjung oleh suku biak Numfor. Suku tersebut berada di daerah pantai utara Papua. Seperti rumah adat Papua pada umumnya rumah ini juga dikhususkan bagi golongan tertentu. Rumah ini dikhususkan bagi kaum laki-laki, dan ada larangan bahwa wanita dilarang mendekati bangunan tersebut. Untuk fungsi rumah adat ini hampir sama dengan rumah adat kariwari yaitu sebagai tempat belajar serta mengembangkan bakat laki-laki untuk mencari bakatnya. Para laki-laki akan diajari tentang berbagai keahlian seperti memahat, membuat perahu, membuat perisai dan berbagai hal bermanfaat lainnya. Adapun Keunikan yang dimiliki oleh rumah adat ini adalah memiliki bentuk seperti perahu yang sedang terbalik. Tidak berbeda dengan rumah adat sebelumnya, bentuk rumah tersebut juga dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat yang menggunakan perahu saat mencari ikan. Bangunan tersebut dibuat dengan menggunakan berbagai sumber daya alam seperti kulit pada kayu, daun sagu, bambu air bahan alam lainnya. Seperti bangunan pada rumah kariwari, rumah ini juga menggunakan dinding dari bambu dan lantainya yang menggunakan kulit kayu. Untuk memperindah bangunan tersebut juga dilengkapi dengan atap yang tersusun rapi dari daun sagu. Selain itu, rumah ini juga memiliki dua pintu pada bagian depan dan belakang serta sudah dilengkapi dengan beberapa jendela. Bangunan ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan bangunan-bangunan rumah adat Papua lainnya. Rumah adat rumsram memiliki ketinggian hingga 8 meter dengan 2 ruang di dalamnya. Untuk ruangan pertama tidak terdapat adanya dinding dan hanya kolom bangunan saja yang terlihat. Dari beberapa ragam rumah adat Papua yang telah disebutkan, rumah Honai memiliki keunikan tersendiri. Jika dibahas secara detail dan rinci, rumah adat ebai dan wamai juga termasuk dalam jenis rumah honai. Selain itu, rumah honai juga memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Bahkan hingga saat ini filosofi dari rumah honai masih sangat dijaga dan dilestarikan hingga saat ini. Keunikan Rumah Rumsram Dengan bangunan rumah yang berbentuk lingkaran menjadi simbol kesatuan dan persatuan sesama suku. Selain itu, lingkaran juga menunjukkan sikap mempertahankan dan merawat kebudayaan yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya. Menjadi simbol kekompakan dengan hidup dalam satu atap dan juga sebagai simbol kepribadian, harga diri, serta martabat suku Papua yang harus dilestarikan. Selain keistimewaan tersebut, rumah honai juga memiliki beberapa aturan tersendiri yang harus dipatuhi oleh masyarakat suku tersebut. rumah honai ini hanya boleh dibangun oleh kaum laki-laki agar dapat terhindar dari cuaca dan ancaman bencana alam saat proses pembangunan. Selain itu, penempatan pintu rumah ini juga memiliki konsep yang harus dipatuhi. Penempatan pintu rumah adat ini harus bertemu dengan arah matahari saat terbit dan tenggelam. Penempatan tersebut berfungsi agar penghuni rumah honai dapat lebih siaga jika terjadi kebakaran atau terdapat serangan musuh. Sedangkan untuk bangunan rumah adat rumsram dan kariwari terlihat sudah lebih modern dan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jenis rumah honai. Namun secara konsep fungsinya, hampir sama dengan rumah adat yang lainnya. Selain itu, sisi menarik lain dari rumah adat Papua adalah masih menggunakan berbagai sumber daya alam yang mudah ditemui di lingkungan tersebut serta memanfaatkan berbagai bahan yang ada. Baca juga Macam Macam Tarian Adat Papua dan Gambarnya Rumah adat Papua masih banyak dijumpai hingga saat ini, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat suku masing-masing masih menjaga dengan baik warisan budaya dari nenek moyang dan leluhur mereka. Dengan begitu, sudah sebaiknya kita juga menjadi warisan budaya Indonesia dengan cara menghormati perbedaan dan adat istiadat yang dibawa oleh masing-masing daerah.
V8opo.